Begajulan (kisah Makhluk Pribumi dan Namecian cantik)

Di sekitar kali amahon, Terdapat sebuah kediaman terpencil suku Jombet-jombet. Ada seorang pemuda ceking yang bernama dicka. Dia adalah pemuda kurus setinggi 178 cm dan memiliki berat 1 kilogram. sungguh kasian sekali nasibnya. Semua keadaan fisiknya itu dikarenakan ia sangat suka makan plastik dan karung hanyut di kali amahon. Ia pun tidak memiliki seorang teman di desanya dikarenakan ia benci dikatain sama temen-temen nya dengan sebutan "begeng".

Dan pada suatu hari, ketika ia berjalan sendirian menyusuri kali amahon, ia bertemu dengan seorang wanita cantik nan rupawan yang bernama astray. Ia adalah sosok perempuan dari planet luar, tepatnya dari planet namec. Awal pertemuan itu dibuka dengan perasaan kaget dan penasaran dari kedua orang tersebut, dicka dan astray. Mereka saling bertatapan dan saling tidak percaya terhadap sosok yang diliat masing-masing. Dicka tidak percaya bahwa ia bisa melihat sesosok cantik jelita di sekitar kali amahon. Dan Astray pun tak percaya bahwa makhluk bumi di belahan Amahon sangat tipis, kurus, gepeng, AAAh apa lah itu yang penting jelek deh!!!!
Mereka berdua pun saling bertatapan cukup lama.. oh mai got, sungguh lamaaaaaaa....

Setelah 1 jam lebih mereka bertatapan, akhirnya Astray tersadar dari keheranannya ketika melihat lalat sudah berkumpul menggerayangi tubuh Dicka yang jarang mandi. Entah jijik atau apa, Astray pun pergi.

Kekecewaan terlihat di raut paras Dicka yang ditinggal oleh Astray. Walaupun belum sempat saling berkenalan, tapi Dicka merasa sudah kenal dengan sosok yang ia lihat tadi. Seiring dengan dengungan lalat yang menggerombol di badannya, Dicka pun PD melanjutkan perjalanan menyusuri kali amahon kembali.

Dicka pun mencapai muaranya, kali ini tembus ke air terjun tompelehe yang penuh dengan batu-batuan berwarna hitam di dasarnya hingga terlihat seperti tompel-tompel bertebaran.
Tiba-tiba Astray pun muncul di hadapannya.. Dicka pun mencoba menyapanya.

"halooooo" dengan napas bau dan panjang Dicka menyapa Astray..

"ih bauu!!" balas Astray terhadap sapaan dari Dicka.

"ih kamu cantik deeeeh, maen layangan yuuu~" ajak Dicka yang ga penting banget.

"huh sebenernya sih aku udah mau pulang ke namec, tapi yaudah deh sebentar aja ya. lumayan daripada aku ke Bumi ga ngapa-ngapain." Astray setuju.

Dicka pun bergegas membuat 2 layangan dengan bahan-bahan bambu disekitar kali dan menggunakan akar pohon gonjos yang terkenal kuat dan tipis seperti benang.

"hore udah jadi nih layangannya! terbangin yu!", Sorak Dicka dengan napas baunya.

"Mmhhh ii...ya...." balas Astray sedikit menahan nafas.


Mereka pun akhirnya bermain layangan bersama walaupun Astray rada males karena baunya Dicka. Pertama adalah giliran Astray menerbangkan layangannya. Ia mengalami sedikit kesusahan untuk menerbangkannya, maka sebagai cowo yang merasa baik dan gagah padahal bau, Dicka mencoba membantunya. Dan layangan Astray pun berhasil terbang! oke!

Kini giliran Dicka mencoba menerbangkannya. Sebenernya Dicka tak pernah sama sekali menerbangkannya, ia hanya pernah membuat dan melihat orang bermain layangan serta membantunya. Tapi kini ia mencobanya! SPEKTAKULER!

Percobaan pertama Dicka juga mengalami kegagalan, namun dengan percaya diri ia melakukan percobaan kedua.. Oke, Layangannya terbang! Tinggi!! Tapi DICKA IKUT TERBANG JUGA!!! ARGHHH!!! BADAN NYA TERLALU RINGAN!! Begeng yang dongo..

Akhirnya Dicka pun terbang bersama layangannya dan belum diketahui keberadaannya.. Astray pun dengan cueknya meninggalkan layangan nya dan kembali ke kapalnya untuk kembali ke planetnya.. Wusss!!! dia kembali terbang dengan kapalnya menuju Namec.


dan bagaimana dengan Dicka???
kita tunggu di episode berikutnya!!! ( kalo ada ye! )