Senin, 11 Oktober 2010

Puisi itu..



puisi itu...
puisi itu bukan sekedar tulisan..
puisi itu bukan sekedar tulisan dengan kata" indah..
puisi itu bukan sekedar tulisan dengan kata" indah yang penuh makna tersirat..

puisi itu..
puisi itu mampu mengungkapkan segala yang ada
puisi itu mampu mengungkapkan segalanya yang ada di setiap rahasia hidup sang penulis..

puisi itu..
puisi itu bagaikan sebuah bingkisan..
puisi itu bagaikan sebuah bingkisan kata-kata..
puisi itu bagaikan sebuah bingkisan kata-kata yang tersusun rapi dan penuh imajinasi..

puisi itu..
puisi itu tidak membutuhkan waktu..
puisi itu tidak membutuhkan waktu untuk hidup..
karena...
puisi itu..
akan mati..
akan mati terjebak kenyataan..
akan mati terjebak kenyataan bahwa kehidupan akan terus berubah..
akan mati terjebak kenyataan bahwa kehidupan akan terus berubah meninggalkan catatan sejarah dalam tiap kata indahnya..

kemudian puisi pun menjadi bangkai yang hanya dapat dikenang...
meskipun pernah hidup selama beberapa detik saja...

kini dalam tulisan ini..
yang kujabarkan tentang pengulangan..
hidup yang terasa berulang
dan terus berlanjut..
hidup yang terasa meyakinkan.
meski nyatanya hari esok akan meragukan.
hidup yang terasa abadi, nyatanya esok mampu menjadi mati..
hidup yang terasa bermakna, memungkinkan hanya menjadi kenangan nantinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar